Begini Caranya Agar Istiqomah Dalam Berhijrah!

Laporan : Halwa Fitriosa Khalida Falaquera

Untuk menjadi mahkluk yang selalu ada dijalan dan lindungan Allah SWT maka kita harus memperkuat ibadah kita, dan selalu melibatkan Allah SWT di setiap hal apapun yang ingin kita kerjakan.

Dalam hal ini Allah SWT menciptakan manusia dan makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini hanya untuk taat beribadah kepada Allah SWT.

Baca Juga

Ibadah sendiri diartikan sebagai suatu perbuatan menjalankan kewajiban yang ditentukan oleh SWT dan Sunnah yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala.

Bahkan banyak orang yang saat ini ingin bertaubat agar selalu ada dalam lindungan Allah SWT dengan cara memantapkan diri untuk berhijrah, yang dimana hijrah ini merupakan suatu proses mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Meninggalkan apa yang dibenci Allah SWT menuju jalan yang dicintai-Nya.

Disisi lain agar selalu dilindungi Allah, kita harus tetap istiqomah dalam berhijrah dan menjalankan segala kewajiban Nya.

Tentu hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan, maka dari itu anda dapat melakukan cara-cara di bawah ini agar tetap istiqomah dalam berhijrah, yang dilansir dari seruni.id :

1. Niat Hati yang Ikhlas
Saat memutuskan untuk hijrah, kita harus benar-benar niatkan untuk merubah diri menjadi lebih baik lagi. Salah satu cara untuk memperkuat niat adalah menemukan alasan kuat kenapa kita harus berubah dan kenapa kita harus menjadi baik.

2. Bersahabat dengan Orang Sholeh
Salah satu kunci penting agar istiqomah dalam berhijrah ialah memiliki sahabat yang mendukungnya berhijrah. Bukan berarti meninggalkan teman lama, melainkan menambah pertemanan dengan orang-orang baru yang jelas kesalihannya dan baik akhlaknya.

Allah Ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At-Taubah: 119).

Baca juga: STAFSUS PRESIDEN BILLY MAMBRASAR: PROGRAM “ADEM” KEMENDIKBUD WUJUD KESERIUSAN PEMERINTAH RI MEMBANGUN SDM PAPUA

Rasulullah juga bersabda, “Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang shalih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya.

Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.” (HR. Al Bukhari).

Maka dari itu tinggalkanlah kegiatan kumpul-kumpul bersama teman-teman yang melanggar larangan Allah. Sebaiknya, hadirilah kajian Islam bersama sahabat yang sholehah.

3. Memahami Syahadat dengan Baik
Syahadat adalah dasar dalam agama. Kalimat ini tidak sekedar diucapkan akan tetapi kalimat ini mengandung makna yang sangat mendalam dan perlu dipelajari lebih mendalam.

Allah menjelaskan dalam Al-Quran bahwa kalimat syahadat akan meneguhkan seorang muslim untuk kehidupan dunia dan akhirat jika benar-benar mengilmui dan mengamalkannya.
Allah Ta’ala berfirman,

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan Allah memperbuat apa yang Dia kehendaki” (QS. Ibrahim: 27).

4. Bersihkan Hati, Jiwa, dan Raga
Terkadang hati kita susah tersentuh oleh hidayah Allah, susah tersentuh oleh nilai-nilai kebenaran adalah ketika hati dan jiwa masih kotor masih ada rasa hasad, dendam, dengki, dongkol serta berbagai macam penyakit hati lainnya.

Begitu juga dengan raga kita, raga yang didalamnya dialiri oleh darah yang berasal dari makanan yang tidak halal seperti uang hasil korupsi, riba, serta transaksi-transaksi haram dan transaksi subhat (transakasi abu-abu).

Maka sekali lagi perhatikan apapun yang masuk kemulut dan keperut kita, perhatikan setiap rupiah yang masuk kekantong kita.

Maafkan dan meminta maaf, mengikhlaskan sesuatu yang hilang dan meridhoi adalah cara membersihkan hati, sementara membersihkan harta tentu dengan berzakat, memutuskan semua jalan-jalan rezeki yang haram dan syubhat.

5. Mempelajari Al-Qur’an dan Mengamalkannya
Telah banyak ayat yang menyebutkan keutamaan Al-Qur’an sebagai peneguh iman seseorang serta memberikan keistiqamahan kepada pembacanya.
Jadi diibaratkan, berhijrah adalah sebuah perjalanan panjang dan Al-Qur’an adalah petanya.

Bayangkan jika seseorang menempuh suatu jalan tanpa adanya petunjuk arah menuju tujuan. Jika ia tak tersesat, maka ia akan keluar dari jalur atau memilih berhenti dan kembali.

6. Beramal
Pertahankan amalan yang telah dilakukan. Bukan memperbanyaknya, melainkan mempertahankannya. Teruslah berusaha agar amalan selalu dikerjakan meskipun sedikit. Suatu saat ketika keimanan dan ilmu meningkat, amalan pula akan bertambah dan sanggup konsisten dengan amalan yang banyak

7. Berdo’a Memohon Keistiqomahan dan Keikhlasan
Berdoalah, karena Allah selalu mengabulkan doa. Sungguh mudah bagi Allah untuk menetapkan hati di atas agama dan membuat seseorang selalu istiqomah dalam berhijrah.
Beberapa doa yang bisa dilantunkan di antaranya yang dicontohkan Rasulullah,

“Ya muqallibal quluub, tsabbit qalbiy ‘alaa diinika (wahai dzat yang haha membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).” (HR. At Tirmidzi).

Related Posts

Add New Playlist